Memiliki anak harus direncanakan dan dipersiapkan sejak sebelum kehamilan, salah satunya adalah mengetahui kondisi kesehatan. Untuk itu ketahui tes apa saja yang sebaiknya dilakukan sebelum hamil.
Pemeriksaan sebelum hamil sebaiknya dilakukan agar calon ibu dan ayah memiliki kesehatan yang optimal saat pembuahan. Ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan seperti:
Mengevaluasi kesehatan secara menyeluruh
Mengidentifikasi kemungkinan masalah yang serius
Memberikan perawatan yang diperlukan sebelum hamil dalam rangka mempersiapkan tubuh yang sehat untuk hamil
Memastikan bahwa tubuh ibu kebal terhadap infeksi seperti rubella yang dapat mempengaruhi kehamilan.
Dokter mungkin akan meminta pasangan untuk menjalani beberapa tes saat merencakan kehamilan untuk menghindari masalah saat hamil atau ketika melahirkan, seperti dikutip dari Lifemojo, Jumat (7/10/2011) yaitu:
1. Riwayat kesehatan
Dokter akan menanyakan tentang riwayat kesehatan (diabetes, tekanan darah tinggi, lupus atau depresi) dan gaya hidup (pola makan, kebiasaan olahraga dan kemungkinan paparan zat berbahaya dari lingkungan rumah atau tempat kerja).
Serta beritahu dokter jika sebelumnya telah menggunakan kontrasepsi, memiliki masalah dengan menstruasi, pernah keguguran (keguguran berulang), aborsi atau kehamilan ektopik sebelumnya.
2. Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul standar untuk mengetahui bagaimana kondisi reproduksi seperti rahim, indung telur dan leher rahim. Jika terdapat infeksi atau kista maka dokter akan mengobatinya terlebih dahulu sebelum hamil.
3. Analisis urine
Pemeriksaan ini diperlukan untuk mendeteksi infeksi saluran kemih, karena berkaitan dengan risiko keguguran, bayi lahir dengan berat badan rendah serta kelahiran prematur.
4. Pemeriksaan darah
Hal ini dilakukan untuk memeriksa anemia, golongan darah atau kelainan darah lainnya seperti thalasemia atau sickle cell anemia.
5. Catatan imunisasi
Banyak infeksi yang bisa menyebabkan keguguran atau kelahiran cacat dicegah dengan imunisasi. Vaksinasi yang harus dipertimbangkan adalah imunisasi rubella, cacar air, tetanus dan hepatitis B.
6. Tes fungsi tiroid
Ganguan tiroid baik hipotiroid atau hipertiroid bisa mempengaruhi kehamilan seperti keguguran, sulit untuk hamil (masalah fertilitas) atau gangguan perkembangan janin.
7. Pemeriksaan untuk penyakit parasit
Penyakit parasit seperti toksoplasmosis relatif tidak berbahaya bagi orang dewasa, tapi berbahaya bagi janin dan bayi yang baru lahir seperti menyebabkan bayi cacat lahir. Untuk itu perlu diperiksa dengan melakukan tes darah sederhana.